Wecome


Click here for Myspace Layouts
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Senin, 26 April 2010

TUGAS
SISTEM BASIS DATA TERDISRIBUSI
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Sistem Basis Data Terdistribusi



Disusun Oleh :
NAMA NIM

I. Ari Wibowo A1b07033
II. Rury Shinta d.s A1b06023




Program studi Teknik Informatika
Fakultas Sain And Teknologi
UMMI




UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2009/2010

tugas basis data

Data, Informasi dan Basis Data

Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyai arti secara implisit.Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, karakter atau simbol, sehingga bila data dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal dengan istilah basis data (database).Sedangkan menurut George Tsu-der Chou basis data merupakan kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam aturan yang khusus. Informasi ini adalah data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang Menurut Encyclopedia of Computer Science and Engineer, para ilmuwan di bidang informasi menerima definisi standar informasi yaitu data yang digunakan dalam pengambilan keputusan.

Definisi lain dari basis data menurut Fabbri dan Schwab adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan duplikasi data

Menurut Ramez Elmasri mendefinisikan basis data lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus, yaitu:
a. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (real world).
b. Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data.
c. Basis data perlu dirancang, dibangun dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa user dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan user.

Hirarki Data
Data diorganisasikan kedalam bentuk elemen data (field), rekaman (record), dan berkas (file). Definisi dari ketiganya adalah sebagai berikut:

Berkas (file)




Rekaman (record) Rekaman (record) Rekaman (record) …





Elemen Data (field) Elemen Data (field) Elemen Data (field)


Gambar 1.1 Hirarki data




Sistem Basis Data
Gabungan antara basis data dan perangkat lunak SMBD (Sistem Manajemen Basis Data) termasuk di dalamnya program aplikasi yang dibuat dan bekerja dalam satu sistem disebut dengan Sistem Basis Data.

User/Programmer












Gambar 1.2 Konsep Sistem Basis Data (kompilasi Ramez Elmasri. dkk 1994)


Data Base Management System (DBMS)/Sistem Manajemen Basis Data (SMB)

DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.

Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:
• Kepraktisan. DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
• Kecepatan. Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
• Mengurangi kejemuan. Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin tidak merasakannya.
• Update to date. Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.

Keuntungan-keuntungan dalam penggunaan DBMS antara lain adalah:

a. Pemusatan kontrol data. Dengan satu DBMS di bawah kontrol satu orang atau kelkompok dapat menjamin terpeliharanya standar kualitas data dan keamanan batas penggunaannya serta dapat menetralkan konflik yang terjadi dalam persyaratan data dan integritas data dapat terjaga.
b. Pemakaian data bersama (Shared Data). Informasi yang ada dalam basis data dapat digunakan lebih efektif dengan pemakaian beberapa user dengan kontrol data yang terjaga.
c. Data yang bebas (independent). Program aplikasi terpisah dengan data yang disimpan dalam komputer.
d. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru.
e. Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang memudahkan pengguna dalam mengolah data.

Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:

a. Biaya. Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.
b. Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
c. Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.


Arsitektur DBMS
Arsitektur ini dikenal dengan nama arsitektur tiga skema (three-schema architecture) dimana fungsi ini untuk memisahkan antara basis data fisik dengan program aplikasi user. Skema-skema tersebut adalah sebagai berikut:
a. Level internal merupakan skema internal yang memuat deskripsi struktur penyimpanan basis data dan menggunakan model data fisikal serta mendefinisikan secara detail penyimpanan data dalam
basis data, serta jalur pengaksesan data.
b. Level konsepsual adalah skema yang memuat deskripsi struktur basis data secara keseluruhan untuk semua pemakai. Skema ini hanya memuat deskripsi tentang entitas, atribut, hubungan dan batasan, tanpa memuat deskripsi data secara detail.
c. Level eksternal merupakan skema eksternal (user view) yang mendefinisikan pandangan data terhadap sekelompok user (local view) dengan menyembunyikan data lain yang tidak diperlukan oleh kelompok user tersebut.

Keuntungan dari arsitektur ini antara lain:
a. Perubahan skema konsepsual, yaitu adanya perubahan dalam skema konsepsual contohnya penambahan suatu item data tidak akan berpengaruh pada program aplikasi. Tetapi jika skema eksternal tidak sesuai lagi dengan skema konsepsual yang baru maka program aplikasi harus disesuaikan juga.
b. Perubahan skema internal. Pemisahan antara skema eksternal dan skema internal berfungsi untuk menjaga bila terjadi perubahan skema internal, misalnya ada penambahan “pointer” pada rekaman tidak memerlukan perubahan pada aplikasi.
c. Perubahan skema eksternal. Adanya penambahan skema eksternal atau pembuatan skema eksternal baru tidak akan berpengaruh pada aplikasi yang ada selama aplikasi tersebut tidak mengakses data berdasarkan skema yang baru.

Model Data
Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep pembuatan deskripsi struktur basis data, yaitu:
a. Model data konsepsual (high level) menyajikan konsep tentang bagaiman user memandang atau
memperlakukan data. Dalam model ini dikenalkan tiga konsep penyajian data yaitu:
• Entity (entitas) merupakan penyajian obyek, kejadian atau konsep dunia nyata yang keberadaannya secara eksplisit didefinisikan dan disimpan dalam basis data, contohnya Mahasiswa, Matakuliah, Dosen, Nilai dan lain sebagainya.
• Atribute (atribut) adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan karakteristik dari suatu entitas seperti NIM, Nama, Fakultas, Jurusan untuk entitas Mahasiswa.
• Relationship (hubungan) merupakan hubungan atau interaksi antara satu entitas dengan yang lainnya, misalnya entitas pelanggan berhubungan dengan entitas barang yang
dibelinya.
b. Model data fiskal (low level) merupakan konsep bagaimana deskripsi detail data disimpan ke
dalam komputer dengan menyajikan informasi tentang format rekaman, urutan rekaman, dan jalur pengaksesan data yang dapat membuat pemcarian rekaman data lebih efisien.
c. Model data implementasi (representational) merupakan konsep deskripsi data disimpan dalam
komputer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data sehingga para user mendapat gambaran global bagaimana data disimpan dalam komputer. Model ini merupakan konsep model data yang digunakan oleh model hirarki, jaringan dan relasional.

Skema dan Instan Basis Data
Skema basis data merupakan deskripsi dari basis data yang spesifikasinya ditentukan dalam tahap perancangan namun tidak terlalu diharapkan diubah setiap saat. Penggambaran skema umumnya hanya berisi sebagian dari deatil deskripsi basis data.

MAHASISWA
NIM NAMA FAKULTAS JURUSAN

MATA KULIAH
KD_MK MATA KULIAH SKS

DOSEN
KD_DOSEN NAMA ALAMAT TELEPON

KULIAH
ID_KUL NIM KD_MK KD_DOSEN SEMESTER TAHUN NILAI

Gambar 1.3 Skema Basis Data Akademi

Sekelompok data yang tersusun dalam satu baris rekaman (record/tuple) dan tersimpan dalam basis data disebut dengan instansi (instance) atau kejadian (occurences).


BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Sebuah sistem database terdistribusi berisikan sekumpulan site, di mana tiap-tiap site dapat berpartisipasi dalam pengeksekusian transaksi-transaksi yang mengakses data pada satu site atau beberapa site. Tiap-tiap site dapat memproses transaksi lokal yaitu sebuah transaksi yang mengakses data pada satu site di mana transaksi telah d itentu kan.
Sebuah site juga dapat mengambil bagian dalam mengeksekusi transaksi global yaitu transaksi yang mengakses data pada site yang berbeda di mana transaksi telah ditentukan, atau transaksi yang mengakses data pada beberapa site yang berbeda
Site-site dalam database terdistribusi dihubungkan secara fisik dengan berbagai cara. Beberapa topologi digambarkan sebagai sebuah graph yang simpul-simpulnya bersesuaian dengan site. Sebuah edge dari simpul A ke simpul B bersesuaian dengan sebuah hubungan langsung antara dua site. Beberapa konfigurasi (bentuk) digambarkan sebagai berikut:

Keuntungan dan Kerugian Database Terdistribusi
a. Keuntungan-keuntungan dari database terdistribusi
1. Pengawasan distribusi dan pengambilan data
Jika sejumlah site yang berbeda dihubungkan satu sama lain, lalu seorang pemakai yang berada pada satu site dapat mengakses data yang tersedia pada site lain. Sebagai contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain.
2. Reabiability dan availability Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari site individu atau mata rantai komunikasi antar site.
Misal : jika site-site gagal dalam sebuah sistem distribusi, site-site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site
3. Kecepatan pemrosesan query
Jika sebuah query melibatkan data pada beberapa site, memungkinkan membagi query ke dalam sub query yang dapat dieksekusi dalam bentuk paralel oleh beberapa site. Perhitungan secara paralel mempercepat pemrosesan dari seorang pemakai query
4. Otonomi lokal
Pendistribusian sistem mengizinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan
5. Efisien dan fleksibel
Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik di mana data tersebut dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disalin, atau salinannya dapat dihapus.
b. Kerugian-kerugian dari database terdistribusi
1. Harga software yamg mahal
Hal ini disebabkan sangat sulit untuk membuat sistem database distribusi
2. Kemungkinan kesalahan lebih besar
Site-site yang termasuk dalam sistem distribusi beroperasi secara paralel sehingga menjadi lebih sulit untuk menjamin kebenaran dari algoritma. Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui
3. Biaya pemrosesan tinggi
Perubahan pesan-pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi antar site.
Dalam memilih sebuah disain untuk sistem database, perancang harus mengimbangi keuntungan dan kerugian dari database terdistribusi.

Fragmentasi Data
Fragmentasi : relasi dipartisikan ke dalam beberapa bagian, setiap bagian disimpan
Ada beberapa hal yang terlibat dalam penyimpanan relasi pada database terdistribusi di antaranya fragmentasi data. Fragmentasi data memisahkan relasi ke dalam beberapa fragment. Tiap-tiap fragment disimpan pada site yang berbeda.
Pemisahan relasi global ke dalam fragment-fragment dapat disusun dengan menggunakan tiga jenis yang berbeda dari fragmentasi yaitu : fragmentasi horizontal, fragmentasi vertikal, dan fragmentasi campuran
Dalam seluruh jenis fragmentasi, sebuah fragment dapat didefinisikan dengan sebuah
ekspresi dalam sebuah bahasa relasional (dalam hal ini digunakan aljabar relasional)
yang mengambil relasi global sebagai operan dan memproduksi fragment sebagai hasil
Beberapa peraturan yang harus diikuti ketika mendefinisikan fragment : Kondisi lengkap.
Seluruh data dari relasi global harus dipetakan ke dalam fragment. Fragmentasi tidak akan terjadi jika sebuah data item yang dimiliki oleh relasi global, tidak dimiliki oleh beberapa fragment.
Kondisi penyusunan kembali.
Harus selalu mungkin untuk menyusun kembali tiap-tiap relasi global dari fragment-fragmentnya. Hanya fragment-fragment yang disimpan dalam database terdistribusi yang dapat membangun relasi global kembali melalui operasi penyusunan kembali jika diperlukan.
Kondisi disjoin.
Kondisi ini sangat berguna terutama untuk fragmentasi horizontal, sementara untuk fragmentasi vertikal kondisi ini kadang-kadang dilanggar.
Replikasi :
Sistem memelihara beberapa salinan (copy) dari relasi. Setiap salinan disimpan pada beberapa lokasi yang berbeda
Replikasi & Fragmentasi
Rancangan ini merupakan kombinasi dari replikasi dan fragmentasi. Relasi dipartisikan ke dalam beberapa bagian. Sistem memelihara salinan yang identik untuk setiap bagian.
Distributed Database
 Distribution and autonomy of business units
divisi dan departemen dari suatu organisasi tersebar secara geografis
 Data sharing
proses sharing data harus dilakukan secara mudah dan tepat
 Data communications costs and reliability
proses pertukaran data dalam jumlah yang besar melalui jaringan membutuhkan biaya yang besar dan berpengaruh pada performance jaringan
Homogenous Distributed Database

basis data

BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Dalam sebuah database terdistribusi, database disimpan pada beberapa komputer. Komputer-komputer dalam sebuah sistem terdistribusi berhubungan satu sama lain melalui bermacam-macam media komunikasi seperti high-speed buses atau telephone line.
Sebuah sistem database terdistribusi berisikan sekumpulan site, di mana tiap-tiap site dapat berpartisipasi dalam pengeksekusian transaksi-transaksi yang mengakses data pada satu site atau beberapa site. Tiap-tiap site dapat memproses transaksi lokal yaitu sebuah transaksi yang mengakses data pada satu site di mana transaksi telah d itentu kan.
Sebuah site juga dapat mengambil bagian dalam mengeksekusi transaksi global yaitu transaksi yang mengakses data pada site yang berbeda di mana transaksi telah ditentukan, atau transaksi yang mengakses data pada beberapa site yang berbeda.
Untuk menggambarkan kedua tipe transaksi di atas, dapat dimisalkan : transaksi untuk menambahkan $50 pada nomor rekening 177 yang berada di cabang Valleyview. Jika transaksi telah ditentukan pada cabang Valleyview, maka transaksi ini dianggap transaksi lokal. Jika sebuah transaksi untuk mentransfer $50 dari rekening 177 ke rekening 305 yang berlokasi di cabang Hillside, maka transaksi ini dikatakan transaksi global karena rekening di dua site yang berbeda telah diakses sebagai hasil dari eksekusinya.
Site-site dalam database terdistribusi dihubungkan secara fisik dengan berbagai cara. Beberapa topologi digambarkan sebagai sebuah graph yang simpul-simpulnya bersesuaian dengan site. Sebuah edge dari simpul A ke simpul B bersesuaian dengan sebuah hubungan langsung antara dua site. Beberapa konfigurasi (bentuk) digambarkan sebagai berikut:



Fully connected network Partially connected network

Tree structured network Ring network Star network
Gam bar 1. Topologi network
Fully Connected network :
Keuntungan : kalau salah satu node rusak, yang lainnya masih dapat berjalan (tetapi biaya mahal).
Kerugian : control management tidak terjamin
Partially connected network :
Keuntungan : reliability rendah, biaya dapat ditekan Kerugian : control management tidak terjamin
Tree structure network :
Keuntungan : bersifat sentral, control management lebih terjamin Kerugian : kalau node pusat (A) rusak, semua akan rusak.
Cat : setiap proses dimulai dari bawah.
Ring Network (LAN) :
Keuntungan : rusak satu, yang lain masih berjalan
Kerugian : Control management kurang terjamin karena bersifat desentralisasi
Star Network (LAN) :
Keuntungan : - control management lebih terjamin, karena bersifat sentral - reliability rendah
Kerugian : kalau pusat rusak, yang lainnya rusak
Keuntungan dan Kerugian Database Terdistribusi
a. Keuntungan-keuntungan dari database terdistribusi
1. Pengawasan distribusi dan pengambilan data
Jika sejumlah site yang berbeda dihubungkan satu sama lain, lalu seorang pemakai yang berada pada satu site dapat mengakses data yang tersedia pada site lain. Sebagai contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain.
2. Reliability dan availability
Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari site individu atau mata rantai komunikasi antar site.
Misal : jika site-site gagal dalam sebuah sistem distribusi, site-site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site
3. Kecepatan pemrosesan query
Jika sebuah query melibatkan data pada beberapa site, memungkinkan membagi query ke dalam sub query yang dapat dieksekusi dalam bentuk paralel oleh beberapa site. Perhitungan secara paralel mempercepat pemrosesan dari seorang pemakai query
4. Otonomi lokal
Pendistribusian sistem mengizinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan.
5. Efisien dan fleksibel
Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik di mana data tersebut dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disalin, atau salinannya dapat dihapus.
b. Kerugian-kerugian dari database terdistribusi
1. Harga software yamg mahal
Hal ini disebabkan sangat sulit untuk membuat sistem database distribusi
2. Kemungkinan kesalahan lebih besar
Site-site yang termasuk dalam sistem distribusi beroperasi secara paralel sehingga menjadi lebih sulit untuk menjamin kebenaran dari algoritma. Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui
3. Biaya pemrosesan tinggi
Perubahan pesan-pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi antar site.
Dalam memilih sebuah disain untuk sistem database, perancang harus mengimbangi keuntungan dan kerugian dari database terdistribusi.
Fragmentasi Data
Fragmentasi : relasi dipartisikan ke dalam beberapa bagian, setiap bagian disimpan pada lokasi yang berbeda.

Ada beberapa hal yang terlibat dalam penyimpanan relasi pada database terdistribusi di antaranya fragmentasi data. Fragmentasi data memisahkan relasi ke dalam beberapa fragment. Tiap-tiap fragment disimpan pada site yang berbeda.
Pemisahan relasi global ke dalam fragment-fragment dapat disusun dengan menggunakan tiga jenis yang berbeda dari fragmentasi yaitu : fragmentasi horizontal, fragmentasi vertikal, dan fragmentasi campuran.
Dalam seluruh jenis fragmentasi, sebuah fragment dapat didefinisikan dengan sebuah
ekspresi dalam sebuah bahasa relasional (dalam hal ini digunakan aljabar relasional)
yang mengambil relasi global sebagai operan dan memproduksi fragment sebagai hasil.
Beberapa peraturan yang harus diikuti ketika mendefinisikan fragment : Kondisi lengkap.
Seluruh data dari relasi global harus dipetakan ke dalam fragment. Fragmentasi tidak akan terjadi jika sebuah data item yang dimiliki oleh relasi global, tidak dimiliki oleh beberapa fragment.
Kondisi penyusunan kembali.
Harus selalu mungkin untuk menyusun kembali tiap-tiap relasi global dari fragment-fragmentnya. Hanya fragment-fragment yang disimpan dalam database terdistribusi yang dapat membangun relasi global kembali melalui operasi penyusunan kembali jika diperlukan.
Kondisi disjoin.
Kondisi ini sangat berguna terutama untuk fragmentasi horizontal, sementara untuk fragmentasi vertikal kondisi ini kadang-kadang dilanggar.
Jenis-Jenis Fragmentasi Data
1. Fragmentasi Horizontal.
Fragmentasi horizontal berisikan tuple-tuple yang dipartisi dari sebuah relasi global ke dalam sejumlah subset r1, r2, ... , rn. Tiap-tiap subset berisikan sejumlah tuple dari r. Tiap-tiap tuple dari r harus memiliki satu fragment, sehingga relasi yang asli dapat disusun kembali. Sebuah fragment dalam fragmentasi horizontal dapat didefinisikan sebagai sebuah seleksi pada relasi global r. Oleh karena itu sebuah predikat Pi digunakan untuk menyusun fragment ri seperti berikut :
ri = ói(r)
Penyusunan kembali dari relasi r dapat diperoleh dengan mengambil gabungan dari seluruh fragment :

n
r = U ri
i=1
2. Fragmentasi Vertikal Dalam fragmentasi vertikal, tiap-tiap fragment ri didefinisikan sebagai :
ri = ði(r)
Relasi global dapat disusun kembali dari fragment-fragment dengan mengambil natural join: r = r1 r2 r rn
Fragmentasi vertikal disempurnakan dengan menambahkan sebuah atribut yang disebut tuple identifier (tuple-id) ke dalam skema r. Sebuah tuple-id adalah sebuah alamat logik dari sebuah tuple. Tiap-tiap tuple dalam r harus memiliki sebuah alamat yang unik, atribut tuple-id sebagai kunci untuk penambahan skema.
Kunci tersebut akan direplikasikan ke dalam seluruh fragment dengan tujuan untuk penyusunan kembali relasi global. Kita dapat melihat bahwa dalam fragmentasi vertikal motivasi utama untuk memiliki fragment-fragment yang disjoin adalah tidak sepenting dalam fragmentasi horizontal.
3. Fragmentasi Campuran
Relasi r (global) dibagi-bagi ke dalam sejumlah relasi fragment r1, r2, r3, ..., rn. Tiap-tiap fragment diperoleh sebagai hasil baik dari skema fragmentasi horizontal ataupun skema fragmentasi vertikal pada relasi r, atau dari sebuah fragment r yang diperoleh sebelumnya.
Cara yang sederhana untuk membangun fragmentasi campuran sebagai berikut :
1. Menggunakan fragmentasi horizontal pada fragmentasi vertikal.
2. Menggunakan fragmentasi vertikal pada fragmentasi horizontal.
Contoh : Relasi Deposit
Deposit-Scheme(branch_name, account_number, customer_name, balance)


Branch-name account-
number Customer-
name balance
Hillside 305 Lowman 500
Hillside 226 Camp 336
Valleyview 177 Camp 205
Valleyview 402 Khan 10000
Hillside 115 Khan 62
Valleyview 408 Khan 1123
Valleyview 639 Green 750

Pemecahan relasi global dengan menggunakan :
1. Fragmentasi Horizontal :
Untuk menggambarkan ini, relasi r adalah relasi deposit dari tabel di atas. Relasi ini dapat dibagi ke dalam n fragment yang berbeda, di mana berisikan tuple-tuple dari rekening yang dimiliki oleh sebuah cabang utama. Jika bank hanya memiliki dua cabang, Hillside dan Valleyview maka ada dua fragment yang berbeda.
Kemudian fragmentasi horizontal dapat diuraikan sbb :
Deposit1 = ó branch-name = "Hillside" (Deposit) Deposit2 = ó branch-name = "Valleyview" (Deposit)
Fragment deposit1 disimpan pada site Hiilside dan fragment deposit2 disimpan pada site Valleyview.
Dua fragment ini digambarkan sbb:
branch-name account-number customer-name balance
Hillside 305 Lowman 500
Hillside 226 Camp 336
Hillside 115 Khan 62

(a) deposit1
branch-name
account-number customer-name balance
Valleyview 177 Camp 205
Valleyview 402 Khan 10000
Valleyview 408 Khan 1123
Valleyview 639 Green 750

(b) deposit2
Fragmentasi di atas memenuhi kondisi lengkap jika "Hillside" dan "Valleyview" adalah harga-harga yang mungkin dari atribut branch-name. Kondisi penyusunan kembali

sangat mudah untuk diperiksa karena selalu mungkin untuk disusun kembali relasi global deposit melalui operasi berikut :
Deposit = deposit1 U deposit2
Begitu juga untuk kondisi disjoin. Kita akan memakai predikat yang digunakan dalam operasi seleksi yang mendefinisikan sebuah fragment kualifikasinya :
q1 : branch-name = "Hillside"
q2 : branch-name = "Valleyview"
2. Fragmentasi Vertikal :
Pada fragmentasi vertikal, relasi deposit memerlukan penambahan tuple-id
Berikut ini adalah relasi deposit dengan penambahan tuple-id :
branch-name account-
number customer-
name balance tuple-id
Hillside 305 Lowman 500 1
Hillside 226 Camp 336 2
Valleyview 177 Camp 205 3
Valleyview 402 Khan 10000 4
Hillside 115 Khan 62 5
Valleyview 408 Khan 1123 6
Valleyview 639 Green 750 7

Sebuah fragmentasi vertikal dari relasi ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Deposit3 = ð branch-name,customer-name,tuple-id (deposit) Deposit4 = ð account-number, balance,tuple-id (deposit)
branch-name customer-name tuple-id
Hillside Lowman 1
Hillside Camp 2
Valleyview Camp 3
Valleyview Khan 4
Hillside Khan 5
Valleyview Khan 6
Valleyview Green 7

(a) relasi deposit3


account-number Balance tuple-id
305 500 1
226 336 2
177 205 3
402 10000 4
115 62 5
408 1123 6
639 750 7

(b) relasi deposit4
Untuk menyusun kembali relasi deposit yang asli dari fragment-fragment, kita dapat menggunakan :
π Deposit-scheme(deposit3 deposit4)
Atribut join dari ekspresi di atas adalah tuple-id. Karena tuple-id menggambarkan sebuah alamat, hal ini memungkinkan untuk memasangkan sebuah tuple dari deposit3 yang berhubungan dengan tuple dari deposit4 dengan menggunakan alamat yang diberikan oleh harga tuple-id.
3. Fragmentasi Campuran :
Misalkan relasi r adalah relasi deposit dari gambar 1 di atas. Relasi ini dibagi ke dalam fragment deposit3 dan deposit4 seperti didefinisikan di atas. Selanjutnya kita dapat membagi fragment deposit3 menjadi fragment deposit3a dan fragment deposit3b dengan menggunakan skema fragmentasi horizontal ke dalam dua fragment berikut :
Deposit3a = ó branch-name = "Hillside" (Deposit3) Deposit3b = ó branch-name = "Valleyview" (Deposit3)
branch-name customer-name tuple-id
Hillside Lowman 1
Hillside Camp 2
Hillside Khan 5

(a)Relasi deposit3a

(b) relasi deposit3b
Replikasi :
Sistem memelihara beberapa salinan (copy) dari relasi. Setiap salinan disimpan pada beberapa lokasi yang berbeda
Replikasi & Fragmentasi
Rancangan ini merupakan kombinasi dari replikasi dan fragmentasi. Relasi dipartisikan ke dalam beberapa bagian. Sistem memelihara salinan yang identik untuk setiap bagian.