DATA FLOW DIAGRAM
1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR
Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan  terstruktur  dilengkapi  dengan  alat-alat  (tools)  dan  teknik- teknik  (techniques)  yang  dibutuhkan  dalam  pengembangan  sistem, sehingga  hasil  akhir  dari  sistem  yang  dikembangkan  akan  diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel,  lebih memuaskan pemakainya,  mempunyai dokumentasi  yang  baik,  tepat  waktu,  sesuai  dengan  anggaran  biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan)
2. DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
Data Flow Diagram (DFD)  adalah  alat pembuatan model  yang memungkinkan profesional sistem untuk  menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD
ini  sering  disebut  juga  dengan  nama  Bubble  chart,  Bubble  diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting  dan  kompleks  dari  pada  data  yang  dimanipulasi  oleh  sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD  ini  merupakan  alat  perancangan  sistem  yang  berorientasi  pada alur data dengan konsep dekomposisi  dapat  digunakan  untuk penggambaran analisa maupun  rancangan  sistem yang  mudah dikomunikasikan  oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Parno, SKom., MMSI Halaman 1 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
3. KOMPONEN DATA FLOW DIAGRAM
Menurut Yourdan dan DeMarco
Terminator Proses Data Store Alur Data
Menurut Gene dan Serson
Terminator Proses Data Store Alur Data
3.1. Komponen Terminator / Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan
sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity).
Terdapat dua jenis terminator :
1. Terminator  Sumber  (source)  :  merupakan  terminator  yang  menjadi
sumber.
2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan
data / informasi sistem.
Bagian
Penjualan
Terminator Sumber Terminator Tujuan T. Tujuan & Sumber
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya.
Terminator  dapat  juga  berupa  departemen,  divisi  atau  sistem  di  luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Parno, SKom., MMSI Halaman 2 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
Komponen terminator ini perlu  diberi nama sesuai dengan dunia luar
yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata   benda, misalnya Bagian  Penjualan, Dosen, Mahasiswa.
Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :
¶ Terminator  merupakan  bagian/lingkungan  luar  sistem.  Alur  data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.
¶ Profesional  Sistem  Tidak  berhak  mengubah  isi  atau  cara  kerja organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator
¸ Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD.
3.2. Komponen Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output.
Proses  diberi  nama  untuk  menjelaskan  proses/kegiatan  apa  yang sedang/akan  dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan  kata   kerja   transitif   (kata   kerja   yang   membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung Jumlah SKS.
Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output :
1 input & 1 output 1 input & banyak output
Banyak input & 1 output Banyak input & banyak output
Parno, SKom., MMSI Halaman 3 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
¶ Proses harus memiliki input dan output.
• Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data.
¸ Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.
Berikut ini merupakan suatu contoh proses yang salah :
1 2
Gambar 1. Contoh proses
Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :
1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan
ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke
dalam  proses  dan  lenyap  tidak  berbekas  seperti  dimasukkan  ke dalam lubang hitam (lihat proses 1).
2. Proses  menghasilkan  output  tetapi  tidak  pernah  menerima  input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input (lihat proses 2).
3.3. Komponen Data Store
Komponen  ini  digunakan  untuk  membuat  model  sekumpulan  paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa.
Data  store  ini  biasanya  berkaitan  dengan  penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang  berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda.
Parno, SKom., MMSI Halaman 4 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen
proses, tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang
menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :
• Alur  data  dari  data  store  yang  berarti  sebagai  pembacaan  atau pengaksesan  satu  paket  tunggal  data,  lebih  dari  satu  paket  data, sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses (lihat gambar 2 (a)).
• Alur  data  ke  data  store  yang  berarti  sebagai  pengupdatean  data, seperti menambah satu paket  data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih (lihat gambar 2 (b)).
Pada pengertian pertama jelaslah bahwa data store tidak berubah, jika suatu  paket  data/informasi  berpindah  dari  data  store  ke suatu proses. Sebaliknya pada pengertian kedua data store berubah sebagai hasil alur yang memasuki data store. Dengan kata lain, proses alur data bertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi pada data store.
(a) (b)
Gambar 2. Implementasi data store
3.4. Komponen Data Flow / Alur Data
Suatu  data  flow  /  alur  data  digambarkan  dengan  anak  panah,  yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.
Parno, SKom., MMSI Halaman 5 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
Selain  menunjukkan  arah,  alur  data  pada  model  yang  dibuat  oleh
profesional sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan,
formulir,  bilangan  real,  dan  macam-macam  informasi  yang  berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer.
Alur data perlu diberi   nama   sesuai dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya pemberian nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda, contohnya Laporan Penjualan.
Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data, yaitu  :
¶ Konsep Paket Data (Packets of Data)
Apabila dua data atau lebih mengalir dari  suatu sumber yang sama
menuju ke tujuan yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus
dianggap  sebagai  satu  alur  data  tunggal,  karena  data  itu  mengalir bersama-sama sebagai satu paket.
 
Mahasiswa
 
Nama
NPM Alamat
 
Periksa Formulir Daftar Ulang
 
(a) Konsep paket data yang salah
 
Mahasiswa
 
Formulir Daftar Ulang
 
Periksa
Formulir
Daftar Ulang
 
(b) Konsep paket data yang benar
Gambar 3. Konsep paket data
•  Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow)
Alur  data  menyebar  menunjukkan  sejumlah  tembusan  paket  data yang yang berasal dari  sumber yang sama  menuju ke  tujuan yang berbeda, atau paket data  yang  kompleks  dibagi  menjadi  beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda, atau alur data ini membawa  paket  data  yang  memiliki  nilai  yang  berbeda  yang  akan dikirim ke tujuan yang berbeda.
Parno, SKom., MMSI Halaman 6 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
 
Laporan
Penerimaan
Sehari-hari
 
Manajer
 
 
Pesanan
 
Pesanan
 
Membuat
Laporan Penerimaan Sehari-hari
 
Laporan Penerimaan Sehari -hari
 
Bagian
Pembukuan
 
Gambar 4. Konsep alur data menyebar
¸ Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow)
Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama
menuju ke tujuan yang sama.
 
Membuat
Faktur
 
Faktur
 
 
Membuat Slip Pengirim
 
Slip
Pengiriman
 
Konsumen
 
Gambar 5. Konsep alur data mengumpul
¹ Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data
Semua alur data harus minimal mengandung satu proses. Maksud
kalimat ini adalah :
 Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu
data store dan/atau terminator (lihat gambar 6 (a)).
 Sutu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator
dan menuju ke suatu proses (lihat gambar 6 (b)).
 Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu
proses (lihat gambar 6 (c)).
Parno, SKom., MMSI Halaman 7 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
(a) (b)
(c)
Gambar 6. Konsep sumber atau tujuan alur data
4. BENTUK DATA FLOW DIAGRAM
Terdapat dua bentuk DFD, yaitu Diagram Alur Data Fisik,  dan Diagram Alur data Logika. Diagram alur data fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan, sedangkan diagram alur data  logika  lebih  menekankan  proses-proses  apa  yang  terdapat  di sistem.
4.1. Diagram Alur Data Fisik (DADF)
DADF  lebih  tepat  digunakan  untuk  menggambarkan  sistem  yang  ada
(sistem  yang  lama).  Penekanan  dari  DADF  adalah  bagaimana  proses- proses   dari   sistem   diterapkan   (dengan   cara   apa,   oleh   siapa   dan dimana), termasuk proses-proses manual.
Untuk  memperoleh  gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, DADF harus memuat :
1. Proses-proses manual juga digambarkan.
2. Nama  dari  alur  data  harus  memuat  keterangan  yang  cukup  terinci
untuk  menunjukkan  bagaimana  pemakai  sistem  memahami  kerja sistem.
3. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer.
4. Nama  dari  simpanan  data  harus  menunjukkan  tipe  penerapannya
apakah secara manual atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat menunjukkan buku catatat, meja pekerja. Sedang cara komputerisasi misalnya menunjukkan file urut, file database.
Parno, SKom., MMSI Halaman 8 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
5. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang,
departemen,  sistem  komputer,  atau  nama  program  komputer  yang
mengakses proses tersebut.
4.2. Diagram Alur Data Logika (DADL)
DADL  lebih  tepat  digunakan  untuk  menggambarkan  sistem  yang akan diusulkan (sistem  yang   baru).  Untuk sistem komputerisasi, penggambaran DADL hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya  proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.
 
Konsumen
 
Harga
 
Konsumen
 
Item-item
untuk dibeli Pembayaran Nota
Item & Jml yang
 
1
Identitas
Item
 
ID item
 
2
Melihat
harga
 
harga
 
3
Menghit. Total biaya pesanan
 
hrs dibayar
 
4
Menetapkan transaksi & menerbitkan nota
 
(a) Diagram Alur Data Fisik
 
Konsumen
 
File trans. File Harga Sementara
UPC
 
Konsumen
 
Item-item Item Item,harga, Tunai,cek, Nota kas
& Subtotal kartu debit register
UPC Item & Jml yang
 
1
Menscan item
 
Bar code
 
2
Melihat harga
 
harga
 
3
Menghit. Total biaya
 
hrs dibayar
 
4
Mengumpul- kan uang & memberi nota
(manual)
 
(b) Diagram Alur Data Logika
Gambar 7. DADF dan DADL
Parno, SKom., MMSI Halaman 9 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
5. SYARAT -SYARAT PEMBUATAN DATA FLOW DIAGRAM
Syarat  pembuatan  DFD  ini  akan  menolong  profesional  sistem  untuk menghindari  pembentukkan  DFD  yang  salah  atau  DFD  yang  tidak lengkap atau tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional sistem untuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai.
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1.  Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2.  Pemberian nomor pada komponen proses
3.  Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4.  Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5.  Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
5.1. Pemberian Nama untuk Tiap komponen DFD
Seperti  yang  telah  dijelaskan  sebelumnya,  komponen  terminator mewakili lingkungan luar dari sistem, tetapi mempunyai pengaruh terhadap  sistem  yang  sedang  dikembangkan  ini.  Maka  agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan, komponen terminator ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar  yang  mempengaruhi  sistem  ini.  Biasanya  komponen  terminator diberi nama dengan kata benda.
Selanjutnya adalah komponen proses. Komponen proses ini mewakili  fungsi  sistem  yang  akan  dilaksanakan  atau  menunjukkan bagaimana  fungsi  sistem  dilaksanakan  oleh  seseorang,  sekelompok orang  atau  mesin.  Maka  sangatlah  jelas  bahwa  komponen  ini  perlu diberi  nama  yang  tepat,  agar  siapa  yang  membaca  DFD  khususnya pemakai akan merasa yakin bahwa DFD yang dibentuk ini adalah model yang akurat.
Pemberian  nama  pada  komponen  proses  lebih  baik  menunjukkan aturan-aturan  yang  akan  dilaksanakan  oleh  seseorang  dibandingkan dengan memberikan nama atau identitas orang yang akan melaksanakannya. Ada dua alasan mengapa bukan nama atau identitas orang  (yang  melaksanakan  fungsi  sistem)  yang  digunakan  sebagai nama proses, yaitu :
À Orang  tersebut  mungkin  diganti  oleh  orang  lain  saat  mendatang, sehingga  bila  tiap  kali  ada  pergantian  orang  yang  melaksanakan fungsi tersebut, maka sistem yang dibentuk harus diubah lagi.
Parno, SKom., MMSI Halaman 10 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
Á Orang tersebut mungkin tidak melaksanakan satu fungsi sistem saja, melainkan beberapa fungsi sistem yang berbeda. Daripada menggambarkan  beberapa  proses  dengan  nama  yang  sama  tetapi artinya  berbeda,  lebih  baik  tunjukkan  dengan  tugas/fungsi  sistem yang sebenarnya akan dilaksanakan.
Karena nama untuk komponen proses lebih baik menunjukkan tugas/fungsi sistem yang akan dilaksanakan, maka lebih baik pemberian nama ini menggunakan kata kerja transitif.
Pemberian nama untuk komponen data store menggunakan kata benda, karena data store menunjukkan data apa yang disimpan untuk kebutuhan sistem dalam melaksanakan tugasnya. Jika sistem sewaktu- waktu membutuhkan data tersebut untuk melaksanakan tugasnya, maka data tersebut tetap ada, karena sistem menyimpannya.
Begitu  pula  untuk  komponen  alur  data,  namanya  lebih  baik  diberikan dengan  menggunakan  kata  benda.  Karena  alur  data  ini  menunjukkan data dan infiormasi yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan oleh sistem dalam pelaksanaan tugasnya.
5.2. Pemberian Nomor pada Komponen Proses
Biasanya profesional sistem memberikan nomor dengan bilangan terurut pada komponen proses sebagai referensi. Tidak jadi masalah bagaimana  nomor-nomor  proses  ini  diberikan.  Nomor  proses  dapat diberikan dari kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah, atau dapat pula dilakukan dengan pola-pola tertentu selama pemberian nomor ini tetap konsisten pada nomor yang dipergunakan.
R 1
S X
2 3
W Y
Z T
Gambar 8. Contoh Pemberian nomor pada proses
Parno, SKom., MMSI Halaman 11 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
Nomor-nomor  proses  yang  diberikan  terhadap  komponen  proses  ini
tidak dimaksudkan bahwa proses tersebut dilaksanakan secara
berurutan.  Pemberian  nomor  ini  dimaksudkan  agar  pembacaan  suatu proses dalam suatu diskusi akan lebih mudah dengan hanya menyebutkan  prosesnya  saja  jika  dibandingkan  dengan menyebutkan nama prosesnya, khususnya jika nama prosesnya panjang dan sulit.
Maksud pemberian nomor pada proses yang lebih penting lagi adalah untuk menunjukkan referensi terhadap skema penomoran secara hirarki pada  levelisasi  DFD.  Dengan  kata  lain,  nomor proses ini merupakan dasar  pemberian  nomor  pada  levelilasi  DFD (lihat gambar 11).
5.3. Penggambaran DFD sesering mungkin
Penggambaran  DFD  dapat  dilakukan  berkali-kali sampai secara teknik DFD  itu  benar,  dapat  diterima  oleh  pemakai,  dan  sudah  cukup rapih sehingga profesional sistem tidak merasa malu untuk menunjukkan DFD
itu kepada atasannya dan pemakai.
Dengan kata lain, penggambaran DFD ini dilakukan sampai terbentuk DFD yang enak dilihat, dan mudah dibaca oleh pemakai dan profesional sistem lainnya. Keindahan penggambaran DFD tergantung pada standar-standar yang diminta oleh organisasi tempat profesional sistem
itu  bekerja  dan  perangkat  lunak  yang  dipakai  oleh  profesional  sistem
dalam membuat DFD.
Penggambaran yang enak untuk dilihat dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini :
  Ukuran dan bentuk proses.
Beberapa   pemakai   kadang-kadang merasa bingung bila ukuran proses satu berbeda dengan proses yang lain. Mereka akan mengira bahwa  proses  dengan  ukuran  yang  lebih  besar  akan  diduga lebih penting dari proses yang lebih kecil. Hal ini sebenarnya hanya karena nama  proses  itu  lebih  panjang  dibandingkan  dengan  proses  yang lain. Jadi, sebaiknya proses yang digambarkan memiliki ukuran dan bentuk yang sama.
  Alur data melingkar dan alur data lurus.
Alur  data  dapat  digambarkan  dengan  melingkar  atau  hanya  garis lurus. Mana yang lebih enak dipandang tergantung siapa yang akan melihat DFD tersebut.
Parno, SKom., MMSI Halaman 12 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
(a). Alur data dengan garis lurus (b). Alur data dengan melingkar
Gambar 9
  DFD dengan gambar tangan dan gambar menggunakan mesin.
DFD dapat digambarkan secara manual atau dengan menggunakan bantuan mesin, tergantung pilihan pemakai atau profesional sistem.
5.4. Penghindaran Penggambaran DFD yang rumit
Tujuan DFD adalah untuk membuat model fungsi yang harus dilaksanakan  oleh  suatu  sistem  dan  interaksi  antar  fungsi.  Tujuan lainnya adalah agar model yang dibuat itu mudah dibaca dan dimengerti tidak hanya oleh profesional sistem yang membuat DFD, tetapi juga oleh pemakai  yang  berpengalaman  dengan  subyek  yang  terjadi.  Hal  ini berarti DFD harus mudah dimengerti, dibaca, dan menyenangkan untuk dilihat.
Pada banyak masalah, DFD yang dibuat tidak memiliki terlalu banyak proses  (maksimal  enam  proses)  dengan  data  store,  alur  data,  dan terminator yang berkaitan dengan proses tersebut dalam satu diagram.
Bila terlalu banyak proses, terminator, data store, dan alur data digambarkan dalam satu DFD, maka ada kemungkinan terjadi banyak persilangan  alur  data  dalam  DFD  tersebut.  Persilangan  alur  data  ini menyebabkan  pemakai  akan  sulit  membaca  dan  mengerti  DFD  yang terbentu. Jadi semakin sedikit adanya persilangan data pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh profesional sistem.
Persilangan alur data ini dapat dihindari dengan menggambarkan DFD secara  bertingkat-tingkat  (levelisasi  DFD),  atau  dengan  menggunakan pemakaian duplikat terhadap komponen DFD.
Komponen DFD yang dapat menggunakan duplikat hanya komponen store dan terminator. Pemberian duplikat ini juga tidak dapat diberikan sesuka  profesional  sistem  yang  membuat  DFD,  tetapi  makin  sedikit pemakaian duplikat, makin baik DFD yang terbentuk.
Parno, SKom., MMSI Halaman 13 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
Pemberian duplikat terhadap data store dilakukan dengan memberikan
simbol  garis  lurus  (x)  atau  asterik  (*),  sedangkan  untuk  terminator menggunakan simbol garis miring (/) atau asterik (*). Banyaknya pemberian  simbol  duplikat  pada  duplikat  yang  digunakan  tergantung banyaknya duplikat yang digunakan.
 
T1 T1
 
atau * *
T1 T1
 
 
T1 T1 T1
 
(a)
atau
(b)
 
** ** **
T1 T1 T1
 
Gambar 10. Contoh pemakaian simbol duplikat pada terminator
(a) Satu duplikat yang digunakan (b) Dua duplikat yang digunakan
5.5. Penggambaran DFD yang Konsisten
Penggambaran DFD harus konsisten terhadap kelompok DFD lainnya. Profesional  sistem  menggambarkan  DFD  berdasarkan  tingkatan  DFD dengan tujuan agar DFD yang dibuatnya itu mudah dibaca dan dimengerti oleh pemakai sistem. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan atau syarat membuat DFD.
6. PENGGAMBARAN DFD
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi  yang  ada,  secara  garis  besar  langkah  untuk  membuat  DFD adalah :
1.  Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem.
2.  Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas luar.
3.  Buat Diagram Konteks (diagram context)
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
Parno, SKom., MMSI Halaman 14 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
 Tentukan nama sistemnya.
 Tentukan batasan sistemnya.
 Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
 Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/ke sistem.
 Gambarkan diagram konteks.
4.  Buat Diagram Level Zero
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya :
 Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
 Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses
ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
 Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai
sumber maupun tujuan alur data.
 Gambarkan diagram level zero.
- Hindari perpotongan arus data
- Beri  nomor  pada  proses  utama  (nomor  tidak  menunjukkan urutan proses).
5.  Buat Diagram Level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya :
 Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
 Tentukan  apa  yang  diberikan/diterima  masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
 Apabila  diperlukan,  munculkan  data  store  (transaksi)  sebagai sumber maupun tujuan alur data.
 Gambarkan DFD level Satu
- Hindari perpotongan arus data.
- Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan
dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1
6.  DFD Level Dua, Tiga, …
Diagram  ini  merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi  dilakukan  sampai  dengan  proses  siap  dituangkan  ke dalam program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu.
Parno, SKom., MMSI Halaman 15 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
a 0 d
Sistem
b
c
ds1
a 1
e 2 d
 
b
4 f
g 3 c
 
ds1
 
 
h
3.1
b
k
 
3.2
j
 
i f
3.3
 
 
3.4 c
 
ds1
 
Gambar 11. Levelisasi DFD
Parno, SKom., MMSI Halaman 16 dari 17 Halaman
 
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram
Pada gambar 11 terlihat bahwa Proses 0 diuraikan lagi ke dalam empat
proses, penguraian ini digambarkan pada diagram Figure 0, sedangkan
Proses 2 diuraikan kembali menjadi tiga proses yang digambarkan pada diagram  Figure  2.  Penguraian  ini  juga  diikuti  oleh  alur  data  yang berkaitan dengan tiap proses yang diuraikan. Alur data yang berkaitan dengan  tiap  proses  yang  diuraikan  dikenal  dengan  Alur  data  global. Jadi  pada  balancing  DFD  yang  perlu  diperhatikan  adalah  jumlah  alur data global pada suatu level harus sama pada level berikutnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggambaran levelisasi DFD, yaitu :
¶ Dalam  diagram  konteks,  ada  beberapa  hal  yang  perlu  diperhatikan seperti hubungan sistem dengan dunia luar yang mempengaruhinya, penggambaran sistem dalam satu proses, dan penggambaran data store (optional) yang dikenal dengan data store eksternal atau data store master. Data store eksternal ini maksudnya adalah data store
itu  dihasilkan  oleh  sistem  yang  sedang  dianalisis,  tetapi  digunakan oleh sistem lain, atau data store itu dihasilkan oleh sistem lain tetapi digunakan oleh sistem yang sedang dianalisis.
0
Sistem
Gambar 12. Contoh penggambaran diagram konteks
• Balancing  (kesimbangan) dalam penggambaran levilisasi DFD perlu diperhatikan.  Balancing  DFD  ini  maksudnya  keseimbangan  antara alur data yang masuk/keluar dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya (lihat gambar 11).
Parno, SKom., MMSI Halaman 17 dari 17 Halaman
Jumat, 14 Januari 2011
DATA FLOW DIAGRAM
Posted by RIE- on 05.37



0 komentar:
Posting Komentar